MengenalKeris Senjata Tradisional Yogyakarta, Lengkap Penjelasannya. Keris adalah salah satu jenis senjata tikam yang terbuat dari logam. Ditinjau dari bentuknya, keris terbagi dua, yaitu keris yang bilahnya lurus dan keris yang bilahnya berkelok-kelok. Keris yang mempunyai kelokan atau luk dapat dibedakan dari jumlah kelokannya. Pakaian Adat Yogyakarta – Pakaian adat yogyakarta lengkap beserta gambar dan penjelasannya filosofinya – Hallo gaes untuk kamu yang sudah pernah tinggal di jogja. tentu sudah mengetahui bahwa jogja adalah kota yang kental dengan budaya nya. Selain terkenal sebagai kota pelajar dan juga kota dengan sejuta tempat wisata yang bisa di kunjungi. Jogja juga sangat terkenal dengan wisata budaya dan kebudayaan yang tidak pernah lewat oleh jaman. Jogja sendiri adalah sebuah daerah istimewa yang memiliki sistem pemerintahan istimewa. Pemerintahan di Yogya masih menggunakan kesultanan dan masih bertahan hingga sekarang. Pakaian Adat Yogyakarta Kebudayaan yang kental di jogja bisa berupa tatakrama, keramahan, musik, pawai, dan juga baju selalu kental dengan nuansa jawa Yogyakarta yang sangat khas. Nah yang menrik adalah tentang pakaian adat yogyakarta yang bisa kita pelajari dan kita ketahui tanpa harus berkunjung ke sana. Karena pada artikel kali ini kami akan membahas tentang pakaian adat dari jogja yang bisa kamu ketahui sebagai bahan pembelajaran dan memperluas wawasan kamu tentang kebudayaan dari jogja. Minimal dari baju nya saja terlebih dahulu. Berikut adalah baju adat dari jogja yang wajib banget untuk kamu ketahui 1 Pakaian adat yogyakarta Busana Surjan Pakaian adat ini merupakan busana yang biasa di gunakan sebagai baju. Biasa di pakai oleh pria yogyakarta dan bagian bawahnya bisa menggunakan kain atau baisa di sebut dengan jari. Ketika menggunakan pakaian adat jogja ini, kita bisa menggunakan blankon sebagai bagian penutup kepala. Nama lain dari pakaian adat busana surjan ini adalah pakaian takwa Filosofi dari pakaian ini bisa di artikaln dari setiap bagian, seperti pada bagian kancing terdapat 6 yang melambangkan rukun iman. Dan 2 buah kancing yang ada di dada kiri itu menyimbolkan kalimat syahadat. Sehingga makna filosofi utama dari pakaian adat ini adalah mitos bornean yang dimana siapapun yang menggunakan pakaian adat ini secara lengkap maka akan mendapatkan ke stabilan perasaan dalam kehidupannya 2 Kebaya Yogyakarta Untuk pakaian adat kebaya yogyakarta adalah pakaian adat yang khusus di gunakan untuk wanita. Kebaya asal yogyakarta sangat memiliki ciri khas yang berbeda. Mulai dari corak, dan juga bahan yang berbeda dengan kebaya asal daerah lainnya. Karena bahan yang digunakan untuk mermbuahkebaya ini tidak di buat dari kain yang asal – asalan. Selain itu wanita juga harus menggunakan tatanan rambut yang khas dengan konde nya. Busana kebaya Jogja ini juga bisa menggambarkan tentang kehalusan dan kelemah lembutan yang harus di miliki oleh wanita yogyakarta. 3 Busana Kencongan Pakaian adat yang ke tiga adalah kencongan yang biasa digunakan ketika acara atau festival di yogyakarta. Busana ini memang di buat untuk anak laki – laki yang memang di sesuaikan dengan busana surjan yang biasa digunakan oleh orang dewasa. Model busana kencongan ini juga di lengkapi dengan beberapa aksesoris tambahan seperti ikat pinggang, blankong, dan juga selendang. 4 Sabukwala padintenan Busana adat yogyakarta yang ke empat adalah sabukwala padintenan yang bisa digunakan oleh anak – anak perempuan. Ini merupakan sebuah busana kebaya yang menggunakan kain batik di bagian bawahnya. Busana ini juga memiliki tambahan aksesosris seperti selendang, sabuk, dan juga menggunakan tusuk konde di bagian kepala. Biasanya pakaian adat ini di gunakan dalam acara – acara seperti festival, kelulusan, dan juga beberapa acara daerah lainnya 5 Busana Ageng Busana ageng merupakan pakaian adat yang hanya bisa digunakan secara resmi oleh para pejabat keraton. Busana ageng ini berbentuk sebuah perangkat adat yang berupa jas laken, dengan kerah baju berdiri. Sebagai tambahan untuk busana agung ini adalah sutera yang berwarna biru tua dengan panjang hingga mencapai bagian paha. Pada bagian bawah bisa menggunakan celana kain berwarna hitam. Dan juga topi dengan warna biru tua sepanjang 8 cm. Baca juga pakaian adat banten Itu dia pakaian adat khas yogyakarta yang bisa membuat kamu menjadi lebih paham tentang budaya yang ada di yogyakarta. Untuk mengetahui pakaian adat lainnya kamu bisa melihat di berandan tentang pakaian adat indonesia lengkap dengan penjelasan dan gambarnya Keyword Pakaian Adat Yogyakarta Ribuan data dan informasi terkait dengan kebudayaan tersedia disini. Explore lebih jauh informasinya untuk betapa kaya Daerah Istimewa Yogyakarta dan budaya adi luhurnya. Berikut ini jenis-jenis data yang tersedia di jogja budaya. Nilai-nilai Budaya Pengetahuan dan Teknologi Bahasa Adat Istiadat Tradisi Luhur Seni Benda Page 2 - Apa yang ada di benak Anda ketika pertama kali mendengar kata Yogyakarta? Sejarahnya yang kental, kuliner gudegnya yang menggoda selera, atau Malioboro sebagai surga belanja favorit para shopaholic? Tidak keliru. Yogya atau Jogja memang menyimpan daya tarik yang membuat siapa saja tersihir untuk kembali ke sana. Nah, bagi Anda yang berencana menghabiskan waktu liburan di Kota Pelajar yang satu ini, ada baiknya kenali dulu sejarah, tradisi dan budaya, serta daya tarik Yogyakarta agar momen liburan Anda nanti semakin juga Memiliki nama resmi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, daerah ini merupakan provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa timur. Sesuai Namanya, Yogya yang berstatus istimewa memiliki kewenangan khusus untuk mengatur dan mengurus wilayahnya sendiri. Meski diperoleh sejak zaman kolonial sebelum Indonesia merdeka, status tersebut masih dipertahankan sampai sekarang, lho. Karena itulah, Yogyakarta juga disebut sebagai Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan sultan sebagai kepala pemerintahan setara gubernur. Tradisi dan Budaya Hingga saat ini, Yogyakarta masih lekat dengan berbagai tradisi dan budaya uniknya. Beberapa di antaranya bahkan diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya. Nah, apa saja sih itu? - Upacara Sekaten Sekaten merupakan gelaran upacara adat yang cukup terkenal di Jogja. Upacara ini diselenggarakan setiap tanggal 5 Maulid, menjelang hari lahir Nabi Muhammad, di alun-alun utara Yogyakarta. Upacara ini berlangsung selama 7 hari. Umumnya tradisi ini juga dibarengi dengan adanya pasar malam Sekaten. - Grebeg Muludan Nah, menjelang perayaan Sekaten usai, upacara akan ditutup dengan Grebeg Muludan, yakni pada 12 Rabiul Awal tepat hari lahir Nabi Muhammad. Ritual ini ditandai dengan adanya gunungan tinggi yang tersusun dari beras ketan, makanan pokok, sayur, serta buah-buahan yang dikawal oleh 10 macam Bregada kompi prajurit keraton Wirabraja, Dhaheng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Nyutra, Ketanggung, Mantrirejo, Surakarsa, dan Bugis. Arak-arakan ini dimulai dari Istana Kemandungan, melewati Siti Hinggil dan Pagelaran, sampai berakhir di Masjid Agung. Gunungan yang sudah didoakan selanjutnya dibagikan kepada masyarakat dengan harapan agar mereka mendapat berkah. - Siraman Pusaka Upacara berikutnya yang masih rutin digelar di tanah Yogyakarta adalah Siraman Pusaka. Seperti Namanya, upacara ini diadakan untuk membersihkan segala macam benda pusaka yang terdapat di keraton kesultanan. Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan Suro pada hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon. Beberapa pusaka yang terbilang penting bagi Keraton Yogyakarta antara lain tombak Ageng Plered, keris Ageng Sengkelat, dan kereta kuda Nyai Jimat. ** Aturan Unik di Yogyakarta Selain sejarah, tradisi, dan budayanya yang kaya, Yogyakarta ternyata memiliki aturan unik tak tertulis yang hingga saat ini masih dijalankan. Apa saja, sih, itu? - Tidak boleh mengenakan pakaian berwarna hijau di Parangtritis Konon, hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul, sehingga siapa pun yang berkunjung ke Pantai Parangtritis diimbau untuk tidak mengenakan pakaian dengan warna hijau. Konsekuensi jika aturan ini dilanggar pun cukup seram, yakni tenggelam di laut. - Mengulek sambal menghadap ke selatan Untuk menghormati Nyi Roro Kidul, warga Gunungkidul sampai sekarang masih menerapkan ritual yang satu ini, lho; menghadap selatan ketika mengulek sambal. - Pengantin dilarang lewat perempatan Palbapang Menurut cerita, pengantin atau orang sakit yang nekat lewat perempatan Palbapang dengan tangan kosong akan mendapat celaka. Sebagai gantinya, mereka diwajibkan membawa ayam hidup sebagai “tumbal”. Wah, ternyata banyak sekali tradisi dan cerita unik yang bisa kita gali dari Yogyakarta, ya. Menikmati kota ini tentu tidak cukup hanya dalam sehari. Untuk itu, percayakan keperluan akomodasimu pada Airy. Klik link untuk mendapatkan harga penerbangan termurah. Selamat berlibur! Luasprovinsi Sumatera Barat sendiri sekitar 42.297,3 km persegi. Provinsi Sumatera Barat juga berbatasan langsung dengan empat provinsi di Sumatera yaitu Riau, Jambi, Sumatera Utara serta Bengkulu. Untuk jumlah penduduknya sendiri yaitu 4.846.909 jiwa yang mayoritas merupakan etnis Minangkabau dan seluruhnya beragama Islam.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sangat kental akan budaya. Yogyakarta terkenal memiliki banyak sekali Wisata Budaya di Yogyakarta yang menarik banyak perhatian wisatawan karena hingga saat ini masih tetap dilestarikan. Jika berlibur ke Yogyakarta, rasanya belum lengkap jika tidak berkunjung ke sejumlah wisata budayanya. Nah, buat kamu yang tertarik untuk berwisata budaya di Jogya, berikut ini adalah daftar 10 Wisata Budaya di Jogya yang pantang untuk kamu lewatkan1. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat2. Tamansari3. Museum Ullen Sentalu4. Museum Sonobudoyo5. Museum Batik6. Candi Prambanan7. Kotagede8. Desa Wisata Tembi9. Museum Affandi10. Masjid Gedhe Kauman1. Keraton Ngayogyakarta budaya di Jogya yang pertama adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton ini sampai saat ini masih menjadi istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan menjadi ikon wisata di menjadi tempat tinggal Sultan Jogya, keraton ini juga memiliki kompleks yang diperuntukkan sebagai museum yang menyimpan berbagai koleksi milik Sultan Keraton sejak Zaman dahulu. Seperti gamelan, pusaka dan masih banyak lagi Ngayogyakarta Hadiningrat ini juga dikenal sebagai pusat dari museum kebudayaan Jawa yang ada di Yogyakarta serta menjadi panduan perkembangan budaya Jawa. Selain berkunjung ke museumnya, keraton ini juga sering diadakan kegiatan seni dan budaya pada waktu-waktu tertentu, seperti pertunjukan tari klasik yang biasanya dihelat pada hari Minggu. Hutan Pinus Pengger, Destinasi Hits Jogjakarta Bikin Seger Taman Sari Yogyakarta ~ Peninggalan Kerajaan Masa Lampau Yang Ramai Dikunjungi Wisatawan 2. budaya di Jogya selanjutnya adalah Tamansari. Wisata ini memang masih berhubungan juga dengan Kesultanan Yogyakarta pasalnya Tamansari dulunya menjadi tempat rekreasi bagi Keluarga Sultan dan seluruh kerabat ini merupakan peninggalan dari Sultan Hamengkubuwono I, dimana kamu bisa menemukan lokasi bangunan berupa Sumur Gemuling. Sumur ini merupakan bangunan bertingkat yang lantai bawahnya berada di bawah tanah. Dulunya Sumur Gemuling ini digunakan sebagai tempat ibadah oleh hanya sebagai tempat rekreasi dan beristirahat, Tamansari ini dulunya juga sering digunakan sebagai tempat persembunyian bagi kerabat dan keluarga Sultan saat mendapat serangan dari Museum Ullen Sentalu Ullen Sentalu juga menjadi salah satu lokasi wisata budaya di Jogya yang tak boleh kamu lewatkan. Museum ini merupakan museum swasta yang ddidirikan oleh Keluarga Haryono dan saat ini dikelola oleh Yayasan Ulating Ullen Sentalu ini didirikan pada tahun 1994 dan baru diresmikan 23 tahun kemudian pada 1 Maret 2017. Museum ini berlokasi di kawasan kaki Gunung Merapi, tepatnya di kawasan Taman Kaswargan di Kaliurang. Museum ini memiliki cerita tentang empat Keraton di Solo dan Yogyakarta pada masa Museum budaya di Jogya yang patut untuk kamu kunjungi selanjutnya adalah Museum Sonobodoyo. Sama halnya dengan Tamansari, museum ini juga berada di kawasan Keraton Yogyakarta, tepatnya di seberang barat Alun-alun Utara Sonobodoyo ini merupakan museum sejarah dan kebudayaan Jawa yang menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan budaya dan sejarah Jawa. Tak hanya itu, museum ini dianggap sebagai museum dengan koleksi yang paling lengkap, hal ini dikarenakan museum ini memiliki koleksi patung perunggu dari abad ke-8 dan keramik yang merasal dari jaman lain yang bisa kamu temukan di museum ini adalah berbagai macam bentuk wayang kulit dan senjata tradisional Jawa, seperti keris dan topeng. Hal menarik lain yang ditawarkan oleh Museum Sonobudoyo ini adalah pertunjukan wayang kulit yang diiringi dengan gamelan yang dihelat pada malam Museum Batik ini juga menjadi salah satu wisata budaya di Jogya yang menarik untuk dikunjungi. Museum ini merupakan museum batik pertama di Yogyakarta dan pernah mendapatkan penghargaan dari MURI pada tahun setidaknya koleksi seputar dunia batik, mulai dari berbagai jenis kain batik hingga berbagai peralatan membatik. Koleksi pralatan membatik yang bisa kamu temukan disini seperti canting tulis, canting cat, bahan warna tradisional dan malam batik. Tak hanya itu, kamu pun bisa melihat koleksi batik tertua yang dibuat di tahun Candi budaya di Jogya yang satu ini juga menjadi destinasi wisata utama saat berkunjungke Yogyakarta, yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Wamca Sanjaya dan telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh Prambanan ini berada di perbatasan antara Provinsi Yogyakarta dan Klaten di Jawa Tengah dan menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Prambanan adalah saat sore hari menjelang matahari terbenam dimana kamu bisa menikmati indahnya pemandangan matahari terbenam diantara candid an pada malam harinya kamu bisa menikmati pertunjukan drama dan tari di Sendratari juga menjadi destinasi Wisata Budaya di Yogyakarta yang tak boleh kamu lewatkan begitu saja. Kotagede adalah sebuah kawasan yang berada di Yogyakarta dan menyimpan bayak kisah sejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan Kerajaan Islam nama Kotagede karena dulunya kawasan ini merupakan sebuah desa kecil yang ditinggalkan oleh warganya dan menjadi hutan. Kemudian Ki Gede Pemanahan membangun kembali kawasan ini karena mendapatkan kekuasaan dari Sultan Hadiwijaya. Lalu kawasan ini semakin ramai dan munculah istilah Kotagede atau Kota kawasan Kotagede iin banyak ditemukan bangunan kuno yang usianya ratursan tahun yang menjadi saksi bisu berkembangnya kebudayaan Mataram pada abad ke-16. Tak hanya itu, kawasan Kotagede ini juga banyak ditemukan pengrajin perak dan batik yang bisa kamu Desa Wisata Wisata Tembi ini juga menjadi salah satu wisata budaya di Jogya yang menarik untuk dikunjungi. Desa Wisata Tembi ini berada di kabupaten Bantul, Yogyakarta dan menawarkan suasana pedesaan yang sangat kental dengan budaya kamu bisa belajar untuk membuat kesenian batik hingga belajar untuk membuat beberapa sajian tradisional Jogya seperti tempe dan sangon. Kegiatan yang ditawarkan di desa wisata ini terbilang cukup menarik dan tidak mudah untuk ditemukan di kawasan lain pastinya. Tak hanya belajar membuat berbagai kerajinan seperti batik dan tembikar, kamu pun bisa belajar untuk menanam padi di sawah, menangkap itik dan belut, naik dokar keliling desa hingga berlajar bermain Museum Affandi Budaya di Yogyakarta selanjutnya adalah Museum Affandi. Museum ini sebenarnya adalah tempat tinggal sekaligus studio milik Affandi yang merupakan seorang pelukis terkenal di museum ini kamu tentunya bisa menikmati lukisan karya Affandi dan karya pelukis lainnya. Karya seni yang disimpan di museum ini tentunya mampu membuat siapapun takjub karena keindahannya. Kamu pun bisa naik ke Menara dan melihat keseluruhan komplek bangunan museum ini. Jika sudah lelah menjelajah, kamu bisa bersantai sejenak di Café Loteng untuk makan sambil menikmati suasana disekitar Masjid Gedhe Budaya di Yogyakarta yang terakhir adalah Masjid Gedhe Kauman. Masjid ini juga berada dikompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan menjadi masjid Kesultanan yang sampai saat ini masih ini berlokasi di sebalah barat Alun-alun Yogyakarta dan didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan Kyai Fatih Ibrahim Diponingrat. Masjid Gedhe Kauman ini juga menjadi simbol Kerajaan Islam Mataram di Yogyakarta. Tak hanya itu, masjid ini juga menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia karena telah berdiri sejak tahun 1773.
Masingmasing dari rumah adat tersebut memiliki struktur bangunan dan arsitektur khas budaya setempat. 35 Gambar Rumah Adat Indonesia Lengkap dengan Penjelasannya. Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan corak budaya yang sangat beraneka ragam. 34 Rumah Adat Dan Asalnya Beserta Gambar Penjelasan Lengkap Di 2021 Rumah Arsitektur Home Fashion .

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Pariwisata Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Berikut beberapa wisata yang berada di DIY Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta Candi Prambanan Candi Borobudur Tugu Yogyakarta Aspek Seni 1. Batik salah satu kerajinan khas Indonesia terutama daerah Yogyakarta. Batik Yogya terkenal karena keindahannya, baik corak maupun warnanya. Menurut teknik -Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. -Batik cap adalah kain yang dihias dibentuk dengan menggunakan capbiasanya terbuat dari tembaga. -Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. 2. Wayang pengrajin wayang banyak terdapat di daerah pasar ngasem, bahan-bahan dari wayang ini terbuat dari kulit sapi dan kerbau, sehingga tidak merusak dan awet. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar. 3. Tarian-Tarian Daerah Istimewa Yogyakarta a. Tari Serimpi Sangupati tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lebut dan menawan hati. b. Tari Bedaya merupakan tarian keraton yang ditarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai dan lembut. c. Tari Merak suatu tari yang mengisahkan keindahan dan kebebasan alam bebas yang dialami burung merak. Rumah Adat Rumah adat DIY dinamakan Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan pendopo. Halamannya sangat luas, ditumbuhi tanaman dan dilengkapi beberapa sangkar burung. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung dari Gupolo, sang raksasa yang memegang gadasejenis alat pemukul. Bangsal Kencono Pakaian Adat Pria Yogyakarta menggunakan pakaian adat berupa tutup kepala destar, baju jas dengan leher tertutup dan keris yang terselip di pinggang bagian belakang. Mengenakan kain batik yang bercorak sama dengan sang wanita. Sedangkan wanitanya memakai kebaya dan kain batik. Perhiasannya berupa anting-anting, kalung dan cincin. Dan pada wanita menggunakan sanggul kepala. Upacara Adat Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Saparan Bekakak Upacara adat saparan bekakak merupakan ritual yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. Ritual yang digelar sebagai bentuk permohonan keselamatan warga Gamping ini disebut Saparan Bekakak karena dalam pelengkap upacaranya terdapat sepasang pengantin boneka bekakak yang disembelih sebagai simbol persembahan. Yang menarik dalam upacara ini, sepasang pengantin bekakak akan diarak menuju tempat penyembelihan yakni Gunung Gamping dan Gunung Kiling. 2. Tradisi Nguras Enceh Upacara Nguras Enceh atau mengganti air gentong adalah tradisi yang dilakukan pada setiap sura khususnya pada hari Jumat Kliwon bertempat di kompleks makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, empat gentong yang akan dikuras dalam acara ini. Keempatnya merupakan hadiah dari Kerajaan Palembang, Kerajaan Aceh, Kerajaan Ngerum Turki, dan Kerajaan Siam Thailand kepadaSultan Agung 1613-1645 sebagai penguasa Kerajaan Mataram saat itu sebagai tanda persahabatan. Sebelum upacara ini digelar, dilakukan Upacara Ngarak Siwur Siwur = gayung air dari batok kelapa dengan tangkai bambu dengan arak-arakan prajurit menuju kompleks makan Raja-raja Imogiri. Setelah itu, upacara nguras Enceh dimulai oleh abdi dalem Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. Yang menarik air cidukan dari gentong tersebut selalu diperebutkan warga karena dianggap memiliki tuah tertentu. 3. Tradisi Cupu Panjala Upacara ini digelar setiap pasaran Kliwon di penghujung musim kemarau pada bulan Ruwahkalender Jawa bertempat di Desa Mendak Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Masyarakat mempercayai bahwa gambar yang terlihat dalam lapisan kain mori pembungkus cupu merupakan ramalan peristiwa setahun ke depan. Baik itu menyangkut keadaan sosial, perekonomian, lingkungan hidup, bahkan dunia politik. sumber

Petabali lengkap. Berikut kondisi geografis pulau bali berdasarkan peta 1. Peta bali lengkap dengan gambar dan penjelasannya. Secara geografi, provinsi bali terletak di salah satu kepulauan sunda kecil. Peta bali dengan lokasi geografinya. Ya, pulau bali menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan terutama untuk
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pendidikan sekaligus dikenal sebagai kota budaya memiliki beragam kebudayaan tradisional salah satunya adalah upacara adat yang hingga saat ini masih sering dijumpai di beberapa daerah di Yogyakarta. Beberapa jenis upacara adat yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain sebagai berikut. Upacara Adat Sekaten Setelah Raden Patah dilantlik menjadi sultan pertama Kerajaan Demak, atas anjuran Wali Sanga didirikanlah Masjid Besar Demak yang selesai dibangun pada tahun 1408. Saat itu, penyebaran agama Islam tidak banyak mengalami kemajuan. Kemudian muncul gagasan dari Sunan Kalijaga untuk menyelenggarakan keramaian menjelang hari kelahiran Nabi Muhammad saw. Pada bulan Rabiulawal dibunyikanlah gamelan di halaman masjid agar rakyat mau masuk ke kompleks Masjid Besar. Sejak seminggu sebelum peringatan Maulid, diselenggarakan keramaian. Secara terus-menerus gamelan ditabuh disertai dengan dakwah agama. Beberapa lagu gamelan digubah oleh Sunan Giri dan Sunan Kalijaga. Mendengar bunyi gamelan yang merdu, rakyat berbondong-bondong menyaksikan dari dekat. kemudian menuju pelataran masjid. Para wali memanfaatkan keramaian tersebut sebagai ajang berdakwah tentang keluhuran agama Islam. Banyak yang tertarik dan kemudian masuk Islam. Mereka yang masuk Islam diwajibkan mengucapkan dua kalimat syahadat, istilah Arabnya adalah syahadatain. Lidah orang Jawa mengucapkannya sebagai sekaten. Orang yang telah mengucapkan syahadat berarti sudah resmi masuk Islam dan untuk menyempurnakan keislamannya lalu disunat. Pada malan 12 Rabiulawal, Sultan keluar dari keraton menuju Masjid untuk mendengarkan riwayat hidup Nabi. Pada tengah malam, Sultan kembali ke keraton beserta gamelan sekaten pertanda berakhirnya perayaan sekaten. Pada pemerintahan Sultan Agung, tradisi garebeg mulud disertai pisowanan garebeg di Sitihinggil. Acara tersebut diakhiri dengan wilujengan nagari berupa sesajian gunungan untuk kenduri di Masjid Agung. Sedekah dari raja untuk rakyat berupa gunungan inilah yang kemudian menjadi rebutan masyarakat karena dipercaya dapat digunakan sebagai tolak bala agar hasil pertanian tidak diserang hama penyakit. Selain garebeg mulud diadakan pula garebeg syawal untuk merayakan Idul Fitri dan garebeg besar untuk merayakan Idul Adha. Tradisi perayaan sekaten ini ditetapkan menjadi tradisi resmi sejak kerajaan pindah dari Demak ke Pajang, dari Pajang pindah ke Mataram, lalu ke Surakarta dan Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Sri Sultan HB I, ditabuhlah dua gamelan sekaten, yaitu Kyai Gunturmadu yang bermakna anugerah yang turun ditempatkan di bangsal Pagongan Selatan dan Kyai Nogowilogo yang bermakna lestari dan menang perang ditempatkan di bangsal Pagongan Utara. Upacara Adat Labuhan Dalam kepercayaan Jawa, setiap tempat mempunyai penguasa gaib berupa makhluk halus penunggu. Gunung Merapi yang terletak di utara Kota Yogyakarta diyakini ditunggu oleh makluk halus bernama Eyang Sapujagad. Samudra Indonesia yang biasa disebut Laut Selatan terletak di selatan Kota Yogyakarta ditunggu oleh wanita cantik jelita bernama Kanjeng Ratu Kidul. Panembahan Senopati sebagai raja Mataram berupaya menjaga keharmonisan, keselarasan, dan keseimbangan dalam masyarakat. Oleh karena itu, ia menjalin komunikasi dengan kedua makhluk halus tersebut. Salah satu bentuk komunikasinya adalah dengan bersemadi di tempat-tempat tersebut. Ketika Panembahan Senopati merasa sudah saatnya mengambil alih kekuasaan Kerajaan Pajang, ia bertapa di Laut Selatan. Sementara itu, pamannya, yaitu Ki Juru Mertani, bertapa di Gunung Merapi. Untuk menghormati ikatan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram penerus Panembahan Senopati, maka setiap tahun diadakan labuhan di Pantai Parangtritis. Jika kewajiban itu diabaikan, terdapat kepercayaan bahwa Kanjeng Ratu Kidul akan murka dengan mengirim tentara jin untuk menyebarkan penyakit dan berbagai musibah yang akan menimbulkan malapetaka bagi rakyat dan kerajaan. Namun, jika labuhan tetap dilaksanakan, maka Kanjeng Ratu Kidul akan memberikan perlindungan dan bantuan ke Mataram. Labuhan ini sudah menjadi upacara adat Keraton Mataram sejak abad ke XVII. SeteIah Perjanjian Gianti tahun I755 yang membagi Mataram menjadi dua kerajaan, yaitu Kasunanan Surakarta dan KesuItanan Yogyakarta, maka tradisi labuhan dilakukan oleh dua kerajaan Jawa tersebut. Labuhan pertama kali di Kesultanan Yogyakarta diadakan sehari setelah penobatan Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I tahun I755. Tradisi ini berlangsung sampai Sultan Hamengkubuwono ke VIII. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono ke IX, labuhan diadakan setelah ulang tahun Sultan. Kini, di masa Sultan Hamengkubuwono ke X, labuhan dilaksanakan seperti dulu lagi, yaitu sehari sesudah penobatannya menjadi raja. Labuhan diadakan setiap tahun pada tanggal 30 bulan Rejeb karena Sultan Hamengkubuwono X dinobatkan pada hari Selasa Wage tanggal 29 Rejeb tahun Wawu 1921 atau 7 Maret 1989. Berikut ini prosesi labuhan Sultan Hamengkubuwono X. Setibanya barang-barang labuhan atau sesaji di Parangkusumo, rombongan abdi dalem memasuki kompleks berpagar yang di dalamnya terletak Sela Gilang. Di atas batu inilah dulu Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul mengadakan pertemuan. Tempat itu diyakini sebagai pintu gerbang menuju kerajaan Kanjeng Ratu Kidul. Juru kunci yang memimpin pelaksanaan upacara membakar kemenyan, kemudian menanam kuku, rambut, dan pakaian bekas Sultan Hamengkubuwono X di pojok kompleks. Juru kunci membakar kemenyan lagi dan mengasapi ketiga ancak yang berisi barang labuhan lalu berangkat ke pantai untuk melabuhnya. Sekitar 10 langkah dari garis pantai, juru kunci duduk bersila menghadap ke laut melakukan sembah ke Kanjeng Ratu kidul sambil mengucapkan doa permohonan, ”Hamba mohon permisi, Gusti Kanjeng Ratu Kidul. Hamba memberikan labuhan cucu Paduka lngkang Sinuwun Kanjeng Sultan yang ke X di Ngayogyakarta Hadiningrat. Cucu paduka mohon pangestu, mohon keselamatan, mohon panjang usia, kemuliaan kerajaan, keselamatan negara di Ngayogyakarta Hadiningrat.” Ketiga ancak segera dibawa ke tengah laut untuk dilabuh. Ancak paling depan untuk dipersembahkan kepada Kanjeng Ratu Kidul, raja dari semua makhluk halus di Laut Selatan. Ancak kedua dipersembahkan kepada Nyai Roro Kidul yang menjabat sebagai patih Kanjeng Ratu Kidul, dan ancak ketiga dipersembahkan kepada mBok Roro Kidul, pembantu kedua. Masyarakat yang menghadiri acara labuhan biasanya beramai-ramai memperebutkan sebagian dari benda labuhan yang dihanyutkan ombak ke pantai. Menurut kepercayaan, barang-barang yang masih baru akan hanyut ke dalam laut karena dipakai oleh Kanjeng Ratu Kidul, sedangkan barang-barang bekas seperti baju bekas Sultan dan bunga bekas sesaji akan kembali ke pantai. Menurut kepercayaan, barang-barang yang kembali terdampar di pantai tersebut mempunyai kekuatan gaib karena dikirim kembali oleh Kanjeng Ratu Kidul untuk mengatasi segala gangguan dan penyakit. Beberapa orang menjadikannya sebagai jimat. Jimat adalah suatu benda yang difungsikan sebagai pusaka dan dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk membantu pemiliknya menangkal gangguan alam. Yang mendapatkan benda-benda labuhan berharap akan beroleh kesejahteraan dan keberuntungan hidup. Upacara Adat Bekakak Bekakak disebut juga saparan bekakak. Bekakak berarti korban penyembelihan manusia atau hewan. Hanya saja, bekakak yang disembelih dalam upacara ini hanya tepung ketan yang dibentuk seperti pengantin laki-laki dan perempuan sedang duduk. Sebelum diarak untuk disembelih, pada malam sebelumnya diadakan upacara midodareni layaknya pengantin sejati. Menurut kepercayaan masyarakat, pada malam menjelang perkawinan, para bidadari turun ke bumi untuk memberi restu. Orang-orang begadang semalam suntuk demi menyambut kedatangan para bidadari tersebut. Pada siang hari, "pengantin" diarak dari Balai Desa Ambarketawang, Sleman, Yogyakarta ke Gunung Gamping. Ini adalah tempat Kyai Wirasuta, abdi dalem Sri Sultan HB I muksa, hilang tanpa bekas. Kyai Wirasuta adalah abdi dalem penongsong, abdi dalem pembawa payung ketika Sri Sultan HB I bepergian. Ketika Sultan pindah dari Ambarketawang ke keraton yang baru, abdi dalem ini tidak ikut pindah dan tetap tinggal di Gamping. Ia menjadi cikal-bakal penduduk di sana. Ia tinggal di dalam gua di bawah Gunung Gamping tersebut. Suatu hari, Jumat Kliwon sekitar tanggal 10-15 bulan Sapar, menjelang purnama terjadi musibah yang menimpa Kyai Wirasuta sekeluarga. Gunung Gamping yang didiami runtuh. Kyai Wirasuta sekeluarga beserta hewan kesayangannya berupa landak, gemak, dan merpati terkubur di reruntuhan. Sri Sultan HB I segera memerintahkan untuk mencari jenazah mereka, tetapi tidak ditemukan. Maka Sultan memerintahkan para abdi dalem keraton supaya setahun sekali setiap bulan Sapar antara tanggal 10-20 untuk membuat selamatan dan ziarah ke Gunung Gamping dengan tujuan untuk mengenang jasa dan kesetiaan Ki Wirasuta sebagai abdi dalem yang loyal sampai akhir hayat. Penyembelihan bekakak dimaksudkan sebagai bentuk pengorbanan untuk para arwah atau danyang penunggu Gunung adalah agar mereka tidak mengambil korban manusia, sekaligus berkenan memberikan keselamatan kepada masyarakat yang menambang batu gambing di sana. Upacara Adat Rebo Wekasan Rebo wekasan merupakan suatu upacara tradisional yang terdapat di Desa Wonokromo, Pleret, Bantul. Letaknya sekitar 10 km dari Kota Yogyakarta. Rebo wekasan berasal dari kata rebo dan wekasan yang berarti hari Rabu terakhir bulan Sapar. Pada tahun 1600, Keraton Mataram yang berkedudukan di Pleret sedang dilanda penyakit atau pageblug. Sultan Agung sebagai raja Mataram sangat prihatin. Ia pergi bersemadi di Masjid Soko Tunggal di Desa Kerton. Dalam semadinya ia mendapat petunjuk dari Tuhan untuk membuat penolak bala guna mengusir wabah tersebut. Dipanggillah Kyai Sidik dari Wonokromo untuk membuat penolak bala. Jimat adalah penolak bala itu. Jimat tersebut berupa aksara Arab bertuliskan Bismillahir Rahmanir Rahim sebanyak 124 baris dan dibungkus dengan kain mori putih. Oleh Sultan Agung, jimat tersebut direndam dalam bokor kencana dan diminumkan kepada orang yang sakit. Ternyata mereka sembuh. Semakin banyaklah orang yang datang meminta air tersebut. Lantaran tidak mencukupi untuk semua orang, maka Sultan Agung memerintah Kyai Sidik untuk membuang jimat tersebut ditempuran Sungai Opak dan Sungai Gajahwong. Berduyun-duyunlah orang berkunjung ke tempuran tersebut untuk membasuh muka, mandi, dan berendam agar mendapat keberuntungan. Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I, Kyai Muhammad Fakih dititahkan untuk membuat masjid pathok negoro di Desa Wonokromo dengan nama Masjid at-Taqwa. Awalnya masjid tersebut terbuat dari anyaman bambu dengan atap dari anyaman daun alang-alang yang disebut welit. Karena keahliannya membuat welit maka masyarakat sekitar memanggilnya Kyai Welit. Dia juga meneruskan tradisi rebo wekasan pada Rabu terakhir bulan Sapar tahun 1754 atau 1837 M. Dia membuat kue lemper yang dibagikan ke masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, kue lemper mengandung nilai filosofis. Kulit lemper dari daun pisang mengibaratkan segala hal yang dapat mengotori akidah, sehingga harus dibuang. Ketan ibarat kenikmatan duniawi. Isi lemper yang berupa daging cincangan ibarat kenikmatan akhirat. Jadi makan lemper bermakna bahwa orang yang ingin mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat harus bisa menghilangkan kotoran jiwa sehingga jadi bersih seperti lemper yang sudah dikupas. Peristiwa tersebut dianggap sebagai hari bersejarah bagi masyarakat Wonokromo sehingga diperingati setiap tahun. Upacara rebo wekasan dianggap sebagai pengingat bahwa telah terjadi musibah yang menelan banyak korban jiwa. Tradisi mengarak lemper diteruskan sampai sekarang dalam bentuk lemper raksasa sepanjang dua setengah meter dengan diameter setengah meter. Upacara Adat Siraman Kanjeng Kyai Jimat Upacara ini dimaksudkan sebagai bentuk pemuliaan terhadap benda-benda pusaka kerajaan yang mengandung nilai sejarah atau mempunyai nilai spiritual karena bertuah dan menyajikan persembahan makanan caos dahar berupa sesajen buat kereta pusaka Kanjeng Kyai Jimat diharapkan roh penunggu kereta memberikan keselamatan bagi keluarga keraton dan para kawula kerajaan. Acara ini diselenggarakan di museum kereta Pagedongan Rotowijayan, Keraton Yogyakarta. Biasanya, acara digelar pada hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon bulan Sura. Setelah diberi sesaji, kain penutup kereta dibuka untuk didorong dari tempatnya ke luar depan pintu Pagedogan. Bagian pertama yang dibersihkan adalah bagian depan kereta berupa patung putri duyung. Dilanjutkan bagian atap, terus ke belakang. Terakhir adalah bagian roda kereta. Asap dupa terus mengepul tiada henti menciptakan suasana magis. Seusai siraman, kereta Pusaka dikeringkan dengan kain lap. Perasan kain lap ditampung di dalam ember. Saat itulah, air perasan tadi menjadi rebutan masyarakat karena dipercaya mengandung kekuatan gaib untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Upacara Adat Nguras Enceh Enceh atau kong adalah gentong wadah air yang terbuat dari tanah liat. Ada empat buah enceh di halaman Supit Urang Istana Saptarengga, makam Sultan Agung. Dua buah enceh yang ada di sebelah timur menjadi wewenang Kasunanan Surakarta dan dua buah yang ada di sebelah barat menjadi wewenang Kesultanan Yogyakarta. Nama-nama enceh mulai dari timur ke barat adalah Nyai Siyem berasal dari negeri Siam atau Muangthai, Kyai Mendung berasal dari negeri Ngerum, Kyai Danumaya berasai dari Palembang, dan Nyai Danumurti berasal dari Aceh. Menurut abdi dalem Puralaya yang menjaga makam, enceh ini digunakan sebagai tempat wudu Sultan Agung ketika hendak menunaikan salat. Pada bulan Sura, hari Jumat Kliwon, banyak masyarakat yang mengikuti upacara pembersihan enceh. Mereka berebut mendapatkan air bekas cucian enceh. Ada juga yang caos dhahar dengan membawa kembang setaman dan membakar kemenyan. Mereka minta agar dikabulkan segala cita-citanya. Ada juga orang-orang tua yang membasuh mukanya dengan air enceh yang dipercaya dapat membuat awet muda dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Sejarahdan Filosofi Rumah Adat Minangkabau Beserta Gambar dan Penjelasan. Tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah adat Minangkabau juga berfungsi sebagai berbagai aktivitas yang dimiliki masyarakat Minang, termasuk upacara adat. x. Rumah adat Minangkabau atau biasa disebut rumah gadang menjadi salah satu identitas kebudayaan masyarakat Minang. Senjatatradisional Sumatera Utara tersebut pada jaman dahulu digunakan sebagai sarana untuk mempertahankan diri. Pada saat ini fungsi tersebut telah berkembang menjadi senjata pusaka dan aksesoris pada saat upacara adat dan kegiatan kesenian tradisional Sumatera Utara lainnya. 9 Senjata Tradisional Provinsi Sumatera Utara. Kelengkapanlainnya berupa konde berbentuk mangkuk terbalik dengan krukup, hiasan kembang melati berbentuk biji ketimun, cunduk mentul, gelang, cincin, borokan, beberapa untuaian kembang melati dan selop. Demikian ulasan tentang " Pakaian Adat Jawa Tengah Lengkap, Gambar dan Penjelasannya " yang dapat kami sampaikan. ThePage Description. Dec 03, 2017 0183 32 34 Keanekaragaman masakan khas daerah yang ada di Indonesia Wajib Anda Cicipi Indonesia adalah negara yang sangat luas dan memiliki berbagai keanekaragaman budaya yang berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya Begitu juga dengan hal kuliner yang setiap daerah memiliki makanan khas daerahnya masing-masing Berikut ini adalah daftar makanan daerah LowonganKerja Kebudayaan Sumatera Barat Lengkap Beserta Gambar Dan Januari 2022 Update Pkl: 02:49:51 pm | Tgl: Sabtu 25 Desember 2021 Jakarta, DKI Jakarta | Rp 3.000.000 | full-time Home » Lowongan Kerja Kebudayaan Sumatera Barat Lengkap Beserta Gambar Dan Januari 2022 .
  • qmk7zf6lij.pages.dev/51
  • qmk7zf6lij.pages.dev/379
  • qmk7zf6lij.pages.dev/3
  • qmk7zf6lij.pages.dev/274
  • qmk7zf6lij.pages.dev/51
  • qmk7zf6lij.pages.dev/54
  • qmk7zf6lij.pages.dev/170
  • qmk7zf6lij.pages.dev/306
  • kebudayaan yogyakarta lengkap beserta gambar dan penjelasannya