Setelahmencari x, hitunglah konsentrasi dari semua spesi. 15.3 Menentukan konsentrasi kesetimbangan dari konsentrasi Awal dan Kc Jika 3,000 mol dari masing-masing spesi dimasukkan ke dalam wadah 1,500 L, hitunglah konsentrasi kesetimbangan dari masing-masing spesi. H2 (g) + F2 (g) 2 HF(g) Asas Le Châtelier's
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMAAsam dan BasapH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahHitunglah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah H_2 CO_3 0,1 M jika diketahui K_a_1 =4,2 x 10^-7 dan K_a_2=4,8 x 10^-11pH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahAsam dan BasaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya02205,8 gram MgOH2Ar Mg=24, O=16, H=1 dilarutkan dalam ...0058Derajat keasaman dari larutan 100 ml H_2 SO_4 0,02 M...
KesetimbanganKimia. Dalam reaksi kimia, kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak mempunyai kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya waktu. Biasanya, keadaan ini terjadi ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama dengan reaksi balik. Laju pada reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama.
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMAAsam dan BasapH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahHitunglah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah H2CO3 0,1 M jika diketahui Ka1=4,2 x 10^-7 dan Ka2=4,8 x 10^-11pH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahAsam dan BasaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya02205,8 gram MgOH2Ar Mg=24, O=16, H=1 dilarutkan dalam ...5,8 gram MgOH2Ar Mg=24, O=16, H=1 dilarutkan dalam ...0058Derajat keasaman dari larutan 100 ml H_2 SO_4 0,02 M...Derajat keasaman dari larutan 100 ml H_2 SO_4 0,02 M...
CaCO3dan H2O tidak disertakan dalam rumus tetapan kesetimbangan, karena memiliki fasa padat (s) dan cair (l). Masing-masing diberi nilai = 1. Diketahui persamaan reaksi kesetimbangan sebagai berikut: 2 S2O3 (g) + O2 (g) 4 SO2 (g) Tentukan rumus tetapan kesetimbangan KC untuk reaksi tersebut! Penyelesaian: Koefisien persamaan reaksi: 2 - 1 - 4
Reaksi ionisasi H2CO3 yang merupakan senyawa asam diprotik adalah sebagai berikut. Berdasarkan reaksi di atas, maka spesi yang terdapat dalam reaksi ionisasi H2CO3 adalah H2CO3, H+, HCO3-, CO32-. Untuk mencari nilai konsentrasi masing-masing spesi maka perlu dijabarkan dalam bentuk stoikiometri pada reaksi ionisasi larutan H2CO3 Untuk mencari nilai x, dapat menggunakan rumus kesetimbangan ionisasi pertama. Perhitungannya adalah sebagai berikut. Berdasarkan perhitungan di atas, telah menjawab konsentrasi spesi H2CO3, H+ dan HCO3-. Untuk mencari konsentrasi CO32- menggunakan rumus tetapan kesetimbangan ionisasi kedua, dimana [H+]kesetimbangan = [H+]pertama; [HCO3-]kesetimbangan = [HCO3-]pertama Perhitungan mencari nilai pH dimana konsentrasi H+ sama dengan nilai x pada perhitungan sebelumnya. Jadi, nilai . 00025 M. Hitunglah konsentrasi ion H+! Jawab: Melalui penyusunan kembali persamaan diatas, dapat dituliskan pH - Ukuran Keasaman Karena konsentrasi ion-ion H+ dan OH-dalam larutan air seringkali sangat kecil, diusulkan oleh Soren Sorensen (1909) suatu pengukuran yang lebih praktis yang disebut pH Asam lemah polivalen memiliki atom H lebih dari satu dalam molekulnya. Ionisasi asam lemah polivalen berlangsung bertingkat-tingkat. Setiap tingkatan ionisasi memiliki harga yang berbeda-beda. Ionisasi tingkat pertama lebih mudah daripada ionisasi tingkat kedua dan seterusnya. Oleh sebab itu, harga tingkat pertama lebih besar daripada tingkat kedua dan seterusnya. merupakan asam lemah yang mengalami dua kali ionisasi sebagai berikut. Konsentrasi ion dari tiap-tiap tahap dapat ditentukan menggunakan nilai -nya. Konsentrasi ion akan sama dengan konsentrasi ion dari tahap 1. Dari informasi tersebut, dapat ditentukan konsentrasi ion dari tahap 2. Konsentrasi ion akan sama dengan konsentrasi ion pada tahap 2. Sehingga, konsentrasi tiap-tiap spesi adalah sebagai berikut. Jadi, konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah adalah sebesar M, sebesar M, sebesar M, dan sebesar M.Konsentrasiawal spesi yang bereaksi adalah , [N2]0 = = 0,071 M , f 3,21 x 10−2 [H2]0 = = 9,17 x 10-3 M 3,50 L x 10−4 [NH3]0 = = 1,83 x 10-4 M 3,50 L emudian kita hitung [NH3]0 (1,83 x 10−4)2 = = 0,611 = Qc [N2]0 [H2]0 (0,071) (9,17 x 10−3)3 arena Qc lebih kecil dari pada Kc, maka sistem tidak berada pada kesetimbangan.
Unduh PDF Unduh PDF Dalam kimia, konsentrasi larutan adalah banyaknya jumlah zat yang dilarutkan, dinamakan zat terlarut solute, yang dicampurkan dengan zat lain, dinamakan zat pelarut solvent. Rumus standarnya adalah C = m/V, yaitu C adalah konsentrasi, m adalah massa zat terlarut, dan V adalah total volume larutan. Kalau larutan Anda berkonsentrasi kecil, carilah jawabannya dalam bagian per juta bpj supaya lebih mudah dipahami. Saat di laboratorium, Anda bisa diminta mencari molaritas atau konsentrasi molar larutan terkait. 1 Temukan massa zat terlarut yang dicampurkan dengan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dicampurkan untuk membentuk larutan. Jika soal memberikan nilai massa zat terlarut, tuliskan dan pastikan Anda membubuhkan satuan yang benar. Kalau Anda perlu mencari massa zat terlarut, ukurlah di timbangan dan catat hasilnya.[1] Kalau zat terlarut yang digunakan berupa cairan, Anda juga bisa menghitung massa menggunakan rumus massa jenis D = m/V, yaitu D adalah massa jenis, m adalah massa cairan, dan V adalah volume. Untuk menemukan massa, kalikan massa jenis cairan dengan volume. Tip Kalau Anda perlu menggunakan timbangan, kurangkan massa wadah yang dipakai menampung zat terlarut untuk memperoleh hasil yang akurat. 2 Catat volume total larutan. Volume total larutan adalah banyaknya zat pelarut ditambah banyaknya zat terlarut yang dicampurkan. Jika Anda mencari volume di laboratorium, campurkan larutan di silinder atau beker ukur dan lihat ukurannya. Ukurlah volume dari lekukan pada bagian atas larutan meniskus untuk memperoleh pengukuran yang paling akurat. Catatlah volume larutan yang didapatkan.[2] Jika tidak mengukur volume sendiri, Anda mungkin perlu mengubah massa zat terlarut menjadi volume menggunakan rumus massa jenis. Sebagai contoh, jika Anda ingin mencari konsentrasi 3,45 gram garam dalam 2 liter air, carilah volume menggunakan rumus massa jenis. Carilah massa jenis garam dalam buku teks atau lewat internet, dan gunakan untuk menemukan nilai m. Dalam kasus ini, massa jenis garam 2,16 g/ml. Dengan demikian, rumusnya menjadi 2,16 g/ml = 3,45 g/V. Kalikan setiap sisi dengan V untuk memperoleh V2,16 g/ml = 3,45 g. Kemudian, bagikan setiap sisi persamaan dengan 2,16 untuk menemukan nilai volume, yaitu V = 3,45 g/2,16 g/ml = 1,60 ml. Jumlahkan volume zat terlarut ke volume zat pelarut. Jadi, dalam contoh ini, 2 L + 1,6 ml = ml + 1,6 mL = ml. Anda bisa membiarkan satuan tetap dalam mililiter ml atau mengubahnya kembali ke liter dan memperoleh 2,002 L. 3 Bagikan massa zat terlarut dengan volume total larutan. Gunakan rumus C = m/V, yaitu m adalah massa zat terlarut dan V adalah volume total larutan. Masukkan nilai massa dan volume yang sebelumnya dicari, lalu bagikan untuk menemukan nilai konsentrasi larutan. Jangan lupa membubuhkan satuan yang benar.[3] Dalam contoh ini, untuk konsentrasi 3,45 gram garam dalam 2 liter air, persamaannya adalah C = 3,45 g/2,002 L = 1,723 g/L. Terkadang, soal meminta jawaban dalam satuan tertentu. Pastikan untuk mengubah nilai ke unit yang benar sebelum memasukkannya ke rumus akhir. Iklan 1 Temukan massa zat terlarut dalam gram. Ukur massa zat terlarut yang rencananya akan dicampurkan dalam larutan. Pastikan Anda menguranginya dengan massa wadah supaya perhitungan konsentrasinya akurat.[4] Kalau zat terlarut adalah cairan, Anda perlu menghitung massa menggunakan rumus D = m/V, yaitu D adalah massa jenis cairan, m adalah massa, dan V adalah volume. Carilah massa jenis cairan di buku teks atau lewat internet untuk menyelesaikan rumus di atas. 2 Tentukan massa total larutan dalam gram. Massa total larutan adalah massa massa zat pelarut ditambah massa zat terlarut. Temukan massa zat menggunakan timbangan laboratorium atau ubah volume zat terlarut menjadi massa memakai rumus massa jenis D = m/V. Jumlahkan massa zat terlarut terhadap massa zat terlarut untuk memperoleh volume akhir.[5] Sebagai contoh, jika Anda ingin menemukan konsentrasi 10 gram bubuk kokoa dengan 1,2 L air, pertama-tama carilah massa air menggunakan rumus massa jenis. Massa jenis air adalah g/L sehingga rumus Anda menjadi g/L = m/1,2 L. Kalikan setiap sisi dengan 1,2 L untuk memperoleh massa dalam gram sehingga m = 1,2 L g/L = gram. Tambahkan dengan massa bubuk kokoa untuk memperoleh gram. 3 Bagikan massa zat terlarut dengan massa total larutan. Tuliskan persamaan sehingga konsentrasi C = massa zat terlarut/massa total larutan. Masukkan nilai dan selesaikan persamaan untuk menemukan konsentrasi larutan.[6] Dalam contoh kita, C = 10 g/ g = 0,00826. 4 Kalikan jawaban dengan 100 untuk menemukan konsentrasi dalam persen. Jika Anda diminta menyajikan konsentrasi berupa persentase, kalikan jawaban yang diperoleh dengan 100. Bubuhkan simbol persentase di akhir jawaban Anda.[7] Dalam contoh ini, persen konsentrasi adalah 0,00826100 = 0,826%. 5 Kalikan konsentrasi dengan untuk menemukan bagian per juta. Kalikan nilai konsentrasi yang diperoleh dan kalikan dengan atau 106. Hasilnya adalah jumlah bagian per juta bpj zat terlarut. Bubuhkan satuan bpj pada jawaban akhir.[8] Dalam contoh ini, bpj = 0,00826 = bpj. Tip Bagian per juta biasanya digunakan untuk konsentrasi yang sangat kecil karena lebih mudah ditulis dan dipahami dibandingkan persentase. Iklan 1 Tambahkan massa atom zat terlarut bersama-sama untuk menemukan massa molar. Lihatlah unsur dalam rumus kimia untuk zat terlarut yang digunakan. Daftarkan massa atom untuk setiap unsur dalam zat terlarut karena massa atom dan molar adalah sama. Jumlahkan massa atom dari zat terlarut untuk menemukan massa molar total. Beri label jawaban akhir dengan satuan g/mol.[9] Sebagai contoh, jika zat terlarut adalah kalium hidroksida KOH, carilah massa atom untuk kalium, oksigen, dan hidrogen, lalu jumlahkan semuanya. Dalam kasus ini massa molar = 39 +16 + 1 = 56 g/mol. Molaritas utamanya digunakan dalam kimia ketika Anda mengetahui unsur-unsur penyusun zat terlarut yang digunakan. 2 Bagikan massa zat terlarut dengan massa molar untuk menemukan nilai mol. Cari massa zat terlarut yang ditambahkan ke larutan Anda menggunakan timbangan lab, kalau diperlukan. Pastikan Anda mengurangkan massa wadah sehingga memperoleh hasil yang akurat. Bagikan massa yang diperoleh dengan massa molar untuk memperoleh banyaknya mol zat terlarut yang digunakan. Berikan satuan “mol” pada jawaban.[10] Sebagai contoh, jika Anda ingin menemukan nilai mol dalam 25 gram kalium hidroksida KOH, persamaannya adalah mol = 25 g/56 g/mol = 0,45 mol Ubah massa zat terlarut ke gram jika masih dalam satuan lain. Mol digunakan untuk mewakili angka atom dalam larutan. 3 Ubah volume larutan menjadi liter. Temukan volume pelarut sebelum Anda mencampurkan zat terlarut. Gunakan labu atau silinder ukur untuk mengukur volume pelarut jika nilainya belum diketahui. Kalau satuan yang digunakan mililiter, bagikan dengan untuk mengubahnya menjadi liter.[11] Dalam contoh ini, jika Anda menggunakan 400 ml air, bagikan dengan untuk mengubahnya menjadi liter, yaitu 0,4 L. Kalau pelarut sudah memiliki satuan liter, lewatkan saja langkah ini. Tip Anda tidak perlu menyertakan volume zat terlarut karena biasanya tidak banyak memengaruhi volume. Jika ada perubahan volume yang signifikan saat zat pelarut dicampurkan dengan terlarut, gunakan volume total. 4 Bagikan mol zat terlarut dengan volume larutan dalam liter. Tulis persamaan molaritas M = mol/V, yaitu mol adalah jumlah mol dalam zat terlarut dan V adalah volume pelarut. Selesaikan persamaan dan bubuhkan satuan M pada jawaban.[12] Dalam contoh ini, M = 0,45 mol/0,4 L = 1,125 M. Iklan Jika Anda berada dalam laboratorium dan tidak mengetahui jumlah zat terlarut yang ditambahkan, Anda bisa melakukan tes titration menggunakan bahan kimia reaktif lainnya. Anda perlu mempelajari cara menyeimbangkan persamaan kimia dengan stoikiometri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
CampuranH2, I2 dan HI masing masing dengan konsentrasi 0,00623M, 0,00414M, dan 0,0224 M dimasukkan ke dalam labu baja antikarat 1,0 L pada suhu 430 c. tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2 (g) + I2 →← 2HI adalah 54,3 pada suhu tersebut hitunglah konsentrasi masing masing spesi tersebut pada kesetimbangan pake caranya. Question from @muhfebyputra - Sekolah Menengah Atas - Kimia
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur tertentu berikut, aA + bB ⇌ cC +dD konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk, di mana konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen semua substansi dalam reaksi berfasa sama, konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat dinyatakan dalam konsentrasi molar, sehingga K dapat juga ditulis Kc. Untuk reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi substansi dalam wujud gas dapat dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta kesetimbangannya menjadi Kp. Sebagai contoh, hukum kesetimbangan kimia untuk reaksi berikut dapat ditulis dalam 2 bentuk N2g + 3H2g ⇌ 2NH3g atau atau Hubungan antara Kp dan Kc adalah di mana, R = tetapan gas universal, T = temperatur, dan Δng = jumlah mol produk gas – jumlah mol reaktan gas. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen reaksi di mana terdapat lebih dari 1 fasa yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni, konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan. Contohnya CaCO3s ⇌ CaOs + CO2g => P4s + 6Cl2g ⇌ 4PCl3l => Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan memprediksikan arah reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi masing-masing substansi produk dan reaktan pada keadaan setimbang pada konstanta kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai konsentrasi awal masing-masing substansi pada keadaan reaksi tersebut. Qc = Kc , reaksi telah mencapai kesetimbangan. Jika Qc = Kc, reaktan ⇌ produk Qc Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri pembentukan reaktan hingga mencapai kesetimbangan kimia Qc = Kc. Jika Qc > Kc, reaktan ← produk Berikut beberapa hubungan Q dan hubungan K dari reaksi-reaksi yang berkaitan. Contoh soal Kesetimbangan Kimia Pada temperatur 430°C, tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2g + I2g ⇌ 2HIg adalah 54,3. Diketahui pada eksperimen dengan temperatur yang sama, konsentrasi awal H2, I2, dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M, dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi pada keadaan setimbang. Jawab [H2]0 = 0,00623 M [I2]0 = 0,00414 M [HI]0 = 0,0224 M Kc = 54,3 Pertama, kita tentukan nilai kuosien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah sistem telah setimbang atau belum, dan ke arah mana reaksi berlangsung jika belum setimbang. Karena Qc 19,5 < Kc 54,3, reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan hingga mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan berkurang dan konsentrasi HI akan bertambah sampai reaksi setimbang. Selanjutnya, asumsikan bahwa konsentrasi H2 berkurang sebanyak x hingga reaksi setimbang, lalu kita buat persamaan stoikiometri dengan MRS Mula-mula, Reaksi, Setimbang. Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam bentuk dengan rumus diperoleh x = 0,0114 M atau x = 0,00156 M. Penyelesaian x = 0,0114 M tidak mungkin karena nilainya lebih besar dari konsentrasi awal H2 dan I2. Jadi, penyelesaian yang benar adalah x = 0,00156 M. Jadi, pada kesetimbangan kimia tersebut, konsentrasi masing-masing spesi yaitu Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia Asas Le Châtelier menyatakan bahwa bila pada sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan diberi gangguan, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang dapat menghilangkan efek dari gangguan tersebut. Faktor-faktor gangguan yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia antara lain Referensi Kesetimbangan Kimia Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th edition. New York McGraw Hill Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry The Science in Context 3rd edition. New York W. W. Norton & Company, Inc. Jespersen, Neil D., Brady, James E., & Hyslop, Allison. Chemistry The Molecular Nature of Matter 6th edition. New Jersey John Wiley & Sons, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry Principles and Modern Applications 10th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2006. Kimia 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta Erlangga. Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 5th edition. New York McGraw Hill Artikel Kesetimbangan Kimia Kontributor Nirwan Susianto, Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Polimer Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron